Tidak Boleh Dikatakan Ada Di Semua Tempat Atau Ada Di Mana-Mana



Dari Group Nota Aqidah Kita (ASWJ) MSO D22 - Perkongsian Ustaz Abu Nur

Imam al-Ghazali (w 505 H) dalam al-Arba’în Fî Ushuliddîn; Allah Tidak Boleh Dikatakan Ada Di Semua Tempat Atau Ada Di Mana-Mana
*********************
Oleh; Abou Fateh
*********************
Ketahuilah, tidak boleh dikatakan “Allah ada di setiap tempat”, (atau “ada di mana-mana”), walaupun tujuannya untuk mengungkapkan bahwa Allah mengetahui atau menguasai segala sesuatu dari makhluk-makhluk-Nya. al-Imâm al-Mutakallim Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali (w 505 H) dalam bantahan atas keyakinan Jahm ibn Shafwan dan para mengikutnya; yaitu kaum Jahmiyyah, menuliskan sebagai berikut:

" ﻭﻻ ﺗﺮﺗﺒﻚ ﻓﻲ ﻣﻮﺍﻗﻊ ﻏﻠﻄﻪ، ﻓﻤﻨﻪ ﻏﻠﻂ ﻣﻦ
ﻗﺎﻝ: ﺇﻧﻪ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﻜﺎﻥ. ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﻧﺴﺒﻪ ﺇﻟﻰ
ﻣﻜﺎﻥ ﺃﻭ ﺟﻬﺔ ﻓﻘﺪ ﺯﻝّ ﻓﻀﻞّ، ﻭﺭﺟﻊ ﻏﺎﻳﺔ
ﻧﻈﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺘﺼﺮﻑ ﻓﻲ ﻣﺤﺴﻮﺳﺎﺕ ﺍﻟﺒﻬﺎﺋﻢ،
ﻭﻟﻢ ﻳﺠﺎﻭﺯ ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﻭﻋﻼﺋﻘﻬﺎ. ﻭﺃﻭﻝ ﺩﺭﺟﺎﺕ
ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻣﺠﺎﻭﺯﺗﻬﺎ، ﻓﺒﻪ ﻳﺼﻴﺮ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺇﻧﺴﺎﻧًﺎ
ﻓﻀﻼً ﻋﻦ ﺃﻥ ﻳﺼﻴﺮ ﻣﺆﻣﻨًﺎ ".

“Janganlah engkau ragu dalam banyak kesesatannya (Jahm ibn Shafwan). Di antara kesesatannya; ia mengatakan bahwa Allah berada di semua tempat. Sesungguhnya orang yang menetapkan adanya tempat atau arah bagi Allah adalah orang yang sesat.Seorang yang bekeyakinan semacam itu maka yang ada di dalam pikirannya tidak lain adalah penyerupaan Allah dengan binatang-binatang yang dapat diindra. Ia dengan keyakian sesatnya tersebut tidak akan terlepas dari memikirkan benda-benda dan sifat-sifat benda belaka.Padahal tingkatan paling pertama dalam keimanan yang benar (kepada Allah) adalah melepaskan dan menjauhkan diri dari keyakinan-keyakinan indarwi. Dengan keyakinan yang benar inilah seorang manusia menjadi benar-benar manusia(yang sehat akalnya), dan tentunya yang utama darinya adalah bahwa ia menjadi seorang mukmin”.Anda perhatikan tulisan al-Imâmal-Ghazali di atas, sangat jelas berisibantahan terhadap orang berkeyakinan bahwa Allah berada disemua tempat. Dengan demikian pernyataan sebagian orang “sok tahu”yang mengatakan bahwa al-Ghazali berkeyakinan Allah berada di semua tempat adalah dusta besar atasnya.Tentang hal ini al-Imâm al-Hâfizhasy-Syaikh Abdullah al-Harari dalam beberapa tulisannya mengingatkan bahwa klaim semacam itu adalah kebohongan yang disandarkan kepada al-Ghazali, termasuk diantaranya beberapa bait sya’ir yang dianggap berasal darinya. al-Hâfizhal-Harari dalam kitab ad-Dalîl al-Qawîm menuliskan sebagai berikut:

" ﺗﻨﺒﻴﻪ: ﻟﻴﺤﺬﺭ ﻣﻦ ﻛﻠﻤﺔ ﻓﻲ ﺃﺑﻴﺎﺕ ﻣﻨﺴﻮﺑﺔ
ﻟﻠﻐﺰﺍﻟﻲ ﻭﻟﻴﺴﺖ ﻟﻪ، ﻭﻫﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﻄﺮ ":ﻭﻫﻮ
ﻓﻲ ﻛﻞِّ ﺍﻟﻨّﻮﺍﺣﻲ ﻻ ﻳَﺰُﻭﻝ " ﻓﺈﻧﻬﺎ ﻣﺮﺍﺩﻓﺔ
ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻜﻞ ﻣﻜﺎﻥ. ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻲ
ﺍﻟﺨﻮّﺍﺹ ":ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺇﻧﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰﺑﻜﻞ
ﻣﻜﺎﻥ "

“Peringatan: Waspadai beberapa bait sya’ir yang dianggap berasal dari al-Ghazali, padahal itu semua bukan berasal dari tulisannya, di antaranya bait sya’ir yang mengatakan: “WaHuwa Fî Kull an-Nawâhî LaYazûl”, (Artinya; Allah berada disemua tempat dan di semua arah, tidak akan pernah hilang).Ini adalah keyakinan sesat kaum Mu’tazilah yang mengatakan bahwa Allah berada di semua tempat dan semua arah. Al-Imâm Ali al-Khawwash berkata:”Tidak boleh dikatakan bahwa Allah berada di semua tempat dan semua arah”

Klik link ini untuk join group Nota Aqidah:
https://telegram.me/aqidah_Islam

0 Comment "Tidak Boleh Dikatakan Ada Di Semua Tempat Atau Ada Di Mana-Mana"

Post a Comment

Thank you for your comments